Melewati rentang sepuluh tahun sejak penerbitan pertama, antimateri webzine telah menampilkan esay dan opini (juga tulisan-tulisan eksperimental) yang berkutat dengan ragam tema. Kini, memasuki dekade baru, tim editorial kami menawarkan kategori baru berupa serial yang akan mengupas seluk-beluk peradaban manusia hingga masa yang jauh.
Untuk penelusuran dalam jangka waktu yang panjang, pengkaji sejarah kerap menggunakan istilah longue duree sebagai pendekatan yang menawarkan cakupan holistik tentang sebuah kejadian atau fenomena. Namun, untuk mengklaim sepenuhnya penggunaan longue duree dalam tulisan kami, adalah sesuatu yang gegabah. Karena, alih-alih yang mengikatkan diri pada alur kronologis, penunjuk arah waktu dalam webzine kami cenderung bersifat relatif; ia dapat linear, maju/mundur, arus pusaran, meluas, atau disitu-situ saja. Dengan kesadaran akan relativitas tersebut, serial yang kami sajikan tidak melulu berbingkai kronologis sejarah.
Lalu mengapa perlu kategori baru? Terdapat beberapa alasan–jika memang dibutuhkan semacam rasionalisasi atau justifikasi–atas mengapa serial ini kami terbitkan.
Pertama: pendekatan anarki (dengan kata lain, pemilihan tema yang cenderung acak) memiliki kelemahan kontekstual, walau bukan berarti tanpa substansi. Dorongan impulsif [untuk menulis] yang datang tiba-tiba atas apapun yang menarik perhatian tetap menjadi landasan utama kami. Namun di saat yang sama, dorongan hasrat eksploratif para penulis kami, menghantarkan pada keputusan tim editor untuk menghadirkan kategorisasi serial ini.
Kedua: tema yang akan diangkat, semisal sejarah seni klasik, telusur tradisi dan budaya, atau perkembangan peradaban pada umumnya, membutuhkan ruang eksplorasi dan eksplanasi yang rasanya jauh berbeda dari format lama kami. Tulisan-tulisan dalam kategori serial akan berupa runtutan atas sebuah tema yang akan kami ‘ulik’, hingga kami merasa bosan sendiri. Melalui bentuk ini, tema yang diangkat akan bersentuhan dengan ruang dan waktu, serta pelbagai fakta sejarah yang ikut membangun kerangka pemahaman.
Dan ketiga: mengacu pada alasan praktis, yaitu ketertarikan pada bidang perkembangan sejarah era klasik yang menjadi pembuka jalan bagi diskusi tentang segala bentuk penjelajahan ruang dan waktu.
Singkat kata: mari menjelajahi ruang dan waktu.
Atau dalam kata-kata Rimbaud dalam puisi berjudul Time Without End:
We have found it again.
What? Time without end.
‘Tis the ocean gone
For a walk with the sun.
Memang, tidak ada hal baru di bawah matahari. Namun alangkah mengasyikannya untuk mengangkat tema-tema peradaban kuno dan klasik di jaman gegap gempita ini; dimana waktu tak lagi menjadi tuan bagi dirinya sendiri.
Gambar Muka: Hydria (water jar): Theseus and the Minotaur
Kancah Perhatian Ide, Seni, dan Estetika
Semangat, sangat ditunggu bahan bacaan baru ini!