Musik Meksiko Pre-hispanik: Periode Maya Klasik

Penemuan Giles Healey atas kuil mural Bonampak di tengah belantara Chiapas pada April 1946 (LIFE Magazine, 1949), telah memberi jalan bagi pengetahuan tentang periode Maya Klasik, setidaknya dalam dua hal: (1) Perang dan kekerasan yang terpampang nyata di dinding kuil Bonampak telah mengubah konsensus bahwa Maya merupakan kebudayaan cinta damai yang mengutamakan ilmu dan seni di atas segalanya; dan (2) mengungkap khasanah musik periode Maya Klasik melalui deskripsi tentang instrumen dan musisi yang tergambar jelas dalam salah satu mural di kuil Bonampak[1]. Kuil Bonampak sendiri bukanlah kuil utama dalam sistem kepercayaan Maya Klasik, mengacu pada fungsinya yang merupakan hadiah bagi penobatan Chooj, anak dari penguasa Bonampak, Yajaw Chaan Muwan, tertanggal 11 November 791 Masehi. Walaupun memiliki fungsi minor, tapi bagi dunia modern–khususnya kajian arkeologi dan musikologi–penemuan kuil Bonampak adalah harta karun tak terhingga yang memberikan patokan untuk rekonstruksi ulang musik Maya peridode klasik. Smith (1968) menyandingkan kebudayaan Maya[2] dengan kebudayaan Yunani Klasik mengacu pada pencapaian tinggi seni dan ilmu pengetahuan–dan setelah membaca sedikit banyak literatur budaya klasik mesoamerika, pandangan Smith rasanya sulit untuk dibantah. Sebagaimana kebudayaan besar lainnya, musik memiliki peran penting dalam struktur sosial. Healy (1988) menggambarkan bahwa makna musik pada kebudayaan Maya lebih dari media ritual keagamaan semata, namun juga menunjukkan kelas sosial seseorang. Dalam uraiannya: “Music was explicitly divided between classes. Certain musical instruments and instrumentation were limited to the elite class”. Kompleksitas instrumen dan cara memainkannya merupakan hal utama yang menjadikan [praktik] musik menjadi terbatas. Dalam epos Popol Vuh[3], mitos pembetukan semesta bangsa Maya, Dewa Xibalba digambarkan murka ketika mendengar suara tidak karuan; dan atas mitos inilah, musik dalam pandangan masyarakat Maya, harus dimainkan sungguh-sungguh dengan kemampuan virtuoso untuk menghindari murka sang Dewa[4] (Amlin, 1989; Coe, 2005). Mural pada kuil Bonampak memperkuat gagasan musik apik bangsa Maya yang pada praktiknya hanya dipertunjukkan pada tiga kalangan: kelas elit, keluarga dekatnya, dan para dewa (Miller, 1986). Nettl (2004) mempertegas, bahkan dalam setiap pertunjukan musik (mulai dari ritual, perang, pemakaman, hingga perayaan), pendengar [diluar tiga kalangan diatas], berfungsi pasif dan bukan objek dari musik yang dimainkan. Kelompok musisi dalam mural Bonampak (lihat gambar muka) memberi gambaran tentang jumlah personil yang diperlukan beserta pembagian instumen yang dimainkan. Gallencamp (1985) menggambarkan: “musicians playing rattles, drums, trumpets, and beating on tortoise shells with deer antlers.” Mengacu pada pernyataan ini, beberapa instumen dapat diamati pada mural Bonampak antara lain: drum dengan kulit binatang, trompet kayu, cangkang kura-kura yang dipukul oleh tanduk rusa, juga kerincingan dan peluit dari kulit kerang. Tapi kendala hadir dalam upaya rekonstruksi musik: bahwa walaupun Maya telah memiliki kodifikasi tulisan yang kompleks, kebanyakan suku di mesoamerika menyampaikan gagasan musik leluhur mereka melalui transmisi oral[5] dari generasi ke generasi–tanpa tertulis (Nettl, 2004). Alhasil, dengan kesadaran penuh bahwa masa kolonial telah memberi distorsi pada interpretasi musik pre-hispanik di Meksiko khususnya dan mesoamerika pada umumnya, jajaran arkeolog (mulai dari Paul Healy, Norman Hammond, juga Mary Miller), musikolog (Robert Stevenson dan Bruno Nettl adalah dua diantaranya) hingga kelompok musisi (Xochimoki, salah satu band yang mengusung rekonstruksi musik pre-hispanik), mencoba menyusun kembali cacophony nada dari musik yang dimainkan ratusan tahun lalu dengan hanya berpegang pada memori leluhur yang samar dan model alat musik yang tergambar pada mural Bonampak. Entah berapa banyak bentuk interpetasi musik Meksiko pre-hispanik telah hadir sejak pertama kali Giles Healy mempublikasikan penemuannya, namun geliat untuk bersentuhan kembali dengan identitas yang lama terkubur, kini hadir dalam bentuk musik kosmik dengan ritme yang melampaui waktu.

Identitas dan Memori: Musik Meksiko Pre-hispanik

Three Maya flutes exhibited at the Museo Nacional de Antropología e Historia, México (Source: Archeology Wiki)
Conch Shell Trumpet exhibited at the Museo Nacional de Antropología e Historia, México (Source: Archeology Wiki)

The Popol Vuh: The Creation Myth of the Maya. (Patricia Amlin, sound by Xochimoki)

Tulisan Sebelumnya tentang Identitas dan Seni di Meksiko:
Los Tres Grandes: Tiga Pilar Gerakan Mural Meksiko
Lukisan Kolonial Meksiko: Gothik dan Baroq di Tenochtitlan
Toltecayotl: Dualitas Seni Aztec

Sumber Bacaan:
Amlin, P. (Sutradara). (1989). The Popol Vuh: The Creation Myth of the Maya. Berkeley Media LLC.
Coe, Michael D. (2005). The Maya. 7th ed. New York: Thames and Hudson.
Gallencamp, C. (1985). Maya: The Riddle and Rediscovery of a Lost Civilization. New York: Viking Penguin.
Healy, P. (1988). Music of the Maya. Archaeology, 41: 24-31.
LIFE Magazine (November, 1949). Maya Murals.
Miller, M. E. (1986). The Murals of Bonampak. Princeton: Princeton University Press.
Miller, M. E. dan Brittenham, C. (2013). The Spectacle of the Late Maya Court: Reflections on the Murals of Bonampak. The Bonampak Documentation Project
Nettl, Bruno. (2004). American Indian Music. The Harvard Dictionary of Music. Cambridge: Belknap.
Smith, B. 1968. Mexico: A History in Art. New York: Doubleday.

Keterangan:
[1] Salah satu pembahasan paling komprehensif tentang Bonampak dilakukan Mary Miller dan Claudia Brittenham (2013) dalam The spectacle of the late Maya court : reflections on the murals of Bonampak dalam rangkaian the Bonampak Documentation Project
[2] Kebudayaan Maya terbentang dari selatan Meksiko, Guetemala hingga Honduras terbagi dalam beberapa periode: Pra-klasik (2000 Sebelum Masehi – 250 Masehi), Klasik (250 Masehi – 900 Masehi) dan Post-klasik (950 M – 1539 M). Adapun puncak kebudayaan Maya berlangsung selama periode klasik.   
[3] Rupanya dari sini muasal Band Krautrock Popol Vuh memilih namanya
[4] Disclaimer: Apakabar Xibalba jika mendengar musik pop (latin) saat ini ya? 😀
[5] Transmisi mengacu pada cara sebuah kebudayaan meyimpan berbagai ingatan, termasuk musik dari waktu ke waktu. Transmisi dapat berbentuk oral ataupun tulisan.

Share on:

4 thoughts on “Musik Meksiko Pre-hispanik: Periode Maya Klasik”

  1. Ini teh musik (yang ditemukan) paling tua li ti Mesoamerika? Trus gimana patokan nada na dibangkitkan? jadi suara yang dihasilkannya pas ukurannya dengan yang dipakai pada waktu itu (191 CE)?
    Sebagai perbandingan, di Mesopotamia, salah satu peninggalan tertua nya yang sampai ke kita berasal dari era Lipit-Ishtar (1860 BCE), sekitar 100 tahun sebelum Hammurapi. Ini jadi patokan utama rekonstruksi musik Mesopotamia, karena berupa instruksi musik (cara melakukan strum-an instrumen musik Lyre). Dan dari situ yang lain bisa dibangkitkan prosodi lagu-lagu yang lainnya (the flood, ishtar descent, lullaby dan dumuzid dream) . Hasilnya, musik yang memiliki akurasi tinggi dalam rekonstruksinya.

  2. waa malah penasaran, why does the flute close the case ang jahahaha

    Bukan yg tertua kalo dari bacaan mah siy, cm uraian musik maya nu tersedia kebanyakan didapat dr post klasik yg udah deket ke era aztec (plus dalam codex2 yg dikumpulin spanyol…mau nampilin tp kepentok kopirait). Oya, menurut Netl, mesoamerika ga punya catatan musik ang, jd rekonstruksi diambil dr tradisi yang masih hidup plus model dari gambar (diulik sama paul healy…sama juga kepentok kopirait, pdhl lumayan lengkap walau secara lokus artefak alat musik banyak ditemukan di honduras)

    Ceritain soal suling plisss

  3. tangga nada doremi na tinggal bunyikeun weh klo suling mah.. kalo lyre kan, untuk rekonstruksi tangga nada butuh catatan misal do 1 benang, re na dua pertigana.. bukan doremi meuren da aya istilahna sendiri di mesopotamia mah, wkwk..
    codex mah gpp, udah lewat copyright na meureun, tahun 1500 an kan nu spanyol mah? iya kesulitan belajar huruf mesoamerika teh sedikit pisan catatan yang nyampe ke kita nya..

Leave a Comment