

Sajak-sajak Tu Fu: Ia yang Tidak Bisa Tidur karena Memikirkan Perang, Musim Semi dan Diabetes
Tulisan ini dimulai dengan banyak keragu-raguan: ragu-ragu atas pemahaman saya yang minim tentang sastra Cina; ragu-ragu karena alih bahasa senantiasa
Tulisan ini dimulai dengan banyak keragu-raguan: ragu-ragu atas pemahaman saya yang minim tentang sastra Cina; ragu-ragu karena alih bahasa senantiasa
Mencari sumber terkait Pink Anderson tidaklah mudah. Muasalnya adalah: setiap pencarian akan berujung pada artikel tentang Syd Barrett yang menyandingkan
Estetika dalam Islam memiliki rentang yang luas: mulai dari syair, mosaik, hingga arsitektur, dari kaligrafi, tilawah[1], hingga kisah pewayangan[2], dari
To not sleep twice in a same place, to not eat three times a day in a same spot, to
George Bataille menyandangkan gelar yang tidak main-main kepada Edouard Manet: sebagai pelukis terbesar dalam sejarah Eropa sekaligus pencetus seni modern
Gagasan bahwa musik merupakan ekspresi emosi dan seni bukanlah hal baru. Plato, contohnya, telah memberi pembedaan antara mode Dorian[1] yang
“Alice: How long is forever? White Rabbit: Sometimes, just one second.” (Lewis Carroll, Alice in Wonderland) Lewis Caroll menulis fantasi
Tidak banyak lukisan yang mampu untuk melampaui pandangan dan langsung menyasar “nervous system”. Untuk lukisan seperti ini, penilaian tidak lagi
Banyak perihal mengkhawatirkan dari seorang Kenzaburo Ōe–atau setidaknya saya bisa menyebutkan tiga diantara daftar panjang hal-hal mengkhawatirkan sang penulis kanonik
(Karena judul “H.C. Andersen dan Guntingan Kertas” terdengar membosankan) Hans Christian Andersen memilih cara tidak biasa dalam merayakan kehidupan: yaitu