
Tidak Ada Seni, Yang Ada Hanya Seniman
Membaca ulang Gombrich, E. H. (2006). The Story of Art (16th ed.). Phaidon Press. (Publikasi Perdana 1950) Sejarawan seni sekaligus

Membaca ulang Gombrich, E. H. (2006). The Story of Art (16th ed.). Phaidon Press. (Publikasi Perdana 1950) Sejarawan seni sekaligus

Melewati rentang sepuluh tahun sejak penerbitan pertama, antimateri webzine telah menampilkan esay dan opini (juga tulisan-tulisan eksperimental) yang berkutat dengan

His is a vision of war without the consolation of chivalry, religion without mercy, and despair without redemption. Despite the

Keberadaan Seni Jalanan atau Street Art tentu bukan hal baru dalam ensiklopedi seni modern, bahkan jenis seni ini memiliki katalog

Psychomachia atau ‘pertarungan dalam jiwa’–yang kerap disandingkan dengan impresi karya Edvard Munch–adalah judul sebuah alegori gubahan Prudentius pada kisaran abad

Subjek lukisan Edvard Munch adalah emosi telanjang manusia – namun untuk sampai pada asumsi tersebut, entah sudah berapa banyak tulisan

Vanity of Vanities, all is Vanity (Ecclesiastes 1:2) Memasuki abad ke 16 dan 17, Belanda dan ‘negara bawah’ lainnya (mengacu

Tidak ada pelukis yang mampu membuat geram kalangan artsi-intelek Paris layaknya Edouard Manet. Perihal sepak terjang Manet bukan hal baru

El Greco, adalah nama dengan catatan kaki. Ia kini dikenal sebagai figur utama dunia lukis Spanyol bersama dua nama besar

Penelusuran tiga aliran lukis di India–walaupun hanya sekilas di permukaan dan dalam rentang kronologis yang jauh terputus–menghadirkan sebuah pembacaan menarik: