Terdapat sebuah klub malam legendaris di Zurich bernama Cabaret Voltaire yang menjadi rahim bagi kelahiran gerakan Dadaisme (dada art). Tahun
Puisi, sebagaimana karya seni lainnya, tak terlepas dari keberadaan sebuah objek. Dalam sejarah seni dan literatur, beberapa objek lantas melekat
Modernitas yang saat ini dianggap telah usang, karatan, dan dituding sebagai akar dari banyak permasalahan – ternyata tidak selamanya payah.
Menjelajahi musik adalah sebuah perjalanan yang liar dan sulit ditebak. Terkadang arahnya tergambar begitu jelas, melalui pemetaan genre atau penelusuran
“An eye that sees, another that feels”[1] merupakan penggalan puisi Paul Klee yang saya kutip ketika seorang kawan bertanya: “bagaimana
NEU! adalah band dengan mitosnya tersendiri, sebuah band yang meletakan poda dasar ciri musik Krautrock. Ketika melakukan riset untuk tulisan
Pada suatu hari saya mengunjungi radio RRI Bandung dalam rangka menyelenggarakan acara komunitas yang concern terhadap bidang politik. Seperti biasa
(Kegilaan dan Spiritualitas dalam Karya Hermann Hesse) Bayangkan lukisan kucing khas Popo Iskandar, atau jajaran repetoar siprus dalam karya Van
Kelahiran musik Krautrock kerap disandingkan dengan klub bawah tanah Berlin legendaris bernama Zodiak Free Arts Lab. Dari tempat ini muncul
Saya tidak berlebihan ketika menggoda anda untuk membuka link youtube dengan kata kunci “Can-Paperhouse” dan anda akan menemukan salah satu