Danse Macabre (Bagian 1): Tarian Kematian dalam Seni Rupa
Danse Macabre atau tarian kematian lajim ditemukan pada karya seni rupa akhir abad pertengahan. Walaupun demikian, aliran ini sering luput
Danse Macabre atau tarian kematian lajim ditemukan pada karya seni rupa akhir abad pertengahan. Walaupun demikian, aliran ini sering luput
Epilog Kehadiran jajaran lukisan mitos Picasso bukanlah sebuah kejutan besar dalam dunia seni lukis. Ia tidak asing dengan gagasan Yunani
Di akhir abad ke-19, terdapat lonjakan permintaan atas lukisan orientalisme, terutama karya seorang pelukis akademia terkemuka, Jean-Léon Gérôme. Gegap gempita
Bukan sejarah namanya jika tidak menawarkan teka-teki. Demikian pula pada sejarah seni, karena sejauh apapun seorang peneliti menggali, selalu ada
“The romantics were prompted to seek exotic subjects and to travel to far off places. They failed to realize that,
Estetika dalam Islam memiliki rentang yang luas: mulai dari syair, mosaik, hingga arsitektur, dari kaligrafi, tilawah[1], hingga kisah pewayangan[2], dari
George Bataille menyandangkan gelar yang tidak main-main kepada Edouard Manet: sebagai pelukis terbesar dalam sejarah Eropa sekaligus pencetus seni modern
Tidak banyak lukisan yang mampu untuk melampaui pandangan dan langsung menyasar “nervous system”. Untuk lukisan seperti ini, penilaian tidak lagi
(Karena judul “H.C. Andersen dan Guntingan Kertas” terdengar membosankan) Hans Christian Andersen memilih cara tidak biasa dalam merayakan kehidupan: yaitu
Ah! You did not anticipate such perfection! – Frenhofer (Balzac, Le Chef-d’œuvre inconnu) Seorang seniman (rasanya, atau mungkin saja–tapi entahlah,