Siapapun penggemar retro, pasti akan setuju; bahwa estetika Steampunk menghasilkan imajinasi liar melebihi gaya estetika mana pun. Muncul di akhir abad 19, estetika Steampunk merupakan persilangan aneh antara gaya flamboyan Victorian dengan selera nyentrik peneliti gila yang berkutat dengan manusia setengah mesin. Dalam sastra, beberapa nama besar seperti Jules Verne, Marry Sheley dan Robert Loius Stevenson–sedikitnya dapat memberikan gambaran tentang dunia antar berantah bernama Steampunk. Selain sastra, estetika Steampunk juga secara luas mempengaruhi seni rupa dan fashion. Adapun tulisan kali ini, singkat saja. Sebagai bentuk ‘teaser’ dari eksplorasi yang akan disajikan kemudian. Sebelum beranjak lebih jauh, mari kita nikmati definisi renyah dan beberapa seni memukau yang kental estetika Steampunk.
Margaret Rose
“Steampunk” adalah istilah yang merujuk pada serangkaikan fiksi spekulatif baru-baru ini (seperti fantasi, horor, dan cerita aneh lainnya) dengan latar abad kesembilan belas. Beberapa contoh lainnya, steampunk mengambil cerita sejarah alternatif yang berbeda dengan sejarah kita sendiri. Dengan kata lain “peristiwa perhubungan” yang melibatkan berbagai bentuk teknologi pelik. Istilah “steampunk” sendiri diciptakan pada tahun 1987 oleh K. W. Jeter. Kini, imajinasi “steampunk” telah mandeg sejalan dengan semakin populernya genre ini. Alih-alih eksperimen, Steampunk belakangan muncul dalam narasi positif yang menyimbolkan mode jas-jas kenamaan yang harganya luar biasa.
Brian Croxall
Steampunk adalah gaya hidup, estetika, dan sastra. Steampunk mencakup aplikasi estetika abad kesembilan belas ke objek kontemporer; Dengan kata lain, estetika steampunk berapa di masa lalu, sekaligus masa depan.
Estetika Retro dalam beragam genre(s)
Sumber Gambar: Wikimedia commons
Sumber Bacaan:
Croxall, B. 2009. Special Issue of “Neo-Victorian Studies”: Steampunk, Science, and (Neo) Victorian Technologies. Science Fiction Studies 36 ( 1): 184-185.
Rose, M. 2009. Extraordinary Pasts: Steampunk as a Mode of Historical Representation. Journal of the Fantastic in the Arts. 20 (77): 319- 333.
kontak via editor@antimateri.com