Epifani Waktu
Terdapat seorang penulis, yang bagi saya, karyanya mampu memporak-porandakan imajinasi layaknya badai dalam secangkir teh. Penulis tersebut adalah Marcel Proust,
Terdapat seorang penulis, yang bagi saya, karyanya mampu memporak-porandakan imajinasi layaknya badai dalam secangkir teh. Penulis tersebut adalah Marcel Proust,
Modernitas yang saat ini dianggap telah usang, karatan, dan dituding sebagai akar dari banyak permasalahan – ternyata tidak selamanya payah.
Saya sama sekali bukan penulis yang baik, karena jika mengacu pada aturan tulis-menulis, seseorang dikatakan berhasil apabila ia mampu menaklukan
Judul diatas merupakan padanan Bahasa Indonesia[1]untuk karya klasik sosiolog Stanley Cohen “Folk Devils and Moral Panics” yang diterbitkan pertama kali
Adalah le Cygne (the Swan) sebuah puisi Baudelaire dalam karya termashyurnya Les Fleurs du Mal edisi tahun 1861. Le Cygne
Sebagai individu yang menikmati sejarah sebagai hiburan pergulatan antar bangsa dan tumbuh-matinya suatu kebudayaan semata, saya pernah dibenturkan dengan suatu
Perlu empat orang untuk meyakinkan saya dalam memulai telaah tentang agresifitas, yaitu: seorang psikiater revolusioner abad 20, seorang pecinta binatang
Nama Aldous Huxley rasanya memang tidak seterkenal Jean-Paul Sartre atau Albert Camus di kalangan anak muda yang tengah dilanda fase
(Kegilaan dan Spiritualitas dalam Karya Hermann Hesse) Bayangkan lukisan kucing khas Popo Iskandar, atau jajaran repetoar siprus dalam karya Van
Rendra dikenal sebagai penyair pamflet – sajak-sajaknya menjadi nafas yang menghidupi oposisi bagi kemandegan rejim politik selama masa orde baru