

Masih tentang Tragedi 65
Sebuah bangsa memilih tragedinya sendiri, merupakan kalimat pengantar dalam memahami bagaimana kita – bangsa Indonesia – memberi perhatian lebih pada
Sebuah bangsa memilih tragedinya sendiri, merupakan kalimat pengantar dalam memahami bagaimana kita – bangsa Indonesia – memberi perhatian lebih pada
Sebuah negara yang menyatakan diri “demokrasi” harus memetakan ulang politiknya, setidaknya dalam kurun lima tahun sekali. Pemetaan tersebut dilakukan secara
Judul di atas merupakan prediksi Kurt Cobain yang diungkapkannya pada tahun 1993, sedangkan tulisan ini sendiri merupakan versi cetak dari
:tentang teori – yang [bisa saja] muncul diantara dua tegukan wiski Aku bikinin kopi yah Ga usah. Kok ga usah, ga
Epos Ramayana tidak perlu diuraikan terlalu panjang karena siapapun telah mengenal kisah ini – tidak terhitung berapa ratus ribu kali
Cabiria, seorang pelacur janggal dari pinggiran kota Roma diperankan dengan sangat baik oleh Giuletta Masina dalam film Le Notti di
Heart Shaped Box – single pertama Nirvana dari album In Utero – bukan sekedar sarana promosi semata, namun lebih sebagai monumen
Gabriel Garcia Marquez membuat sebuah lanskap magis bernama Macondo dalam [salah satu] novel terbaiknya: One Hundred Years of Solitude[1]. Novel
Membaca berita kematian – terkhusus kematian Nelson Mandela – merupakan kilas balik sejarah setiap kalinya. Begitupun ketika pagi dimana berbagai
“Tidak ada bir tersisa di kota ini, jadi mulai sekarang biasakanlah menelan kesepianmu bulat-bulat” Puisi – yang saya tulis entah