Review

musik psychadelic jepang
Aliyuna Pratisti

Ongaku 70

Ongaku 70 (Vintage Psychedelia in Japan) adalah tajuk sebuah album kompilasi yang merangkum musik psychadelic Jepang pada rentang 1969 hingga

Le Testament d'Orphée karya Seniman Perancis Jean Cocteau.jpg
Aliyuna Pratisti

“Interpret as You Wish”

Seniman Perancis Jean Cocteau berpuisi dengan banyak cara: melalui lukisan, sketsa, novel, naskah drama, film, musik, desain fashion, dan tentu

tiga lukisan hujan Hiroshige – Van Gogh – Ginette
Aliyuna Pratisti

Tiga Bingkai Hujan

Terdapat dua maestro seni cetak dan lukisan yang mengangkat genre ukiyo-e hingga lapisan awan kesembilan. Kedua seniman tersebut adalah Hokusai

Charles Bukowski and Alf
Aliyuna Pratisti

Bicara tentang Realisme Lusuh

Terdapat genre nyentrik dalam lingkup sastra yang salah satu pojoknya dihuni seorang penyair anti-sosial yang tidak mempedulikan keberadaan tetangganya (sang

seni minum sake jepang
Aliyuna Pratisti

Diskursus Mabuk Nakae Chomin

Entah berapa botol sake dan berapa gelas brandi yang telah dihabiskan Guru Nankai ketika menjamu dua tamunya. Sang Guru yang

Flower Travellin’ Band
Aliyuna Pratisti

Satori

Satori memiliki arti enlightenment ­– atau pencerahan dalam padanan bahasa Indonesia. Pada tulisan kali ini satori memiliki dua bentuk: Pertama, mengacu pada

karya klasik sastra Jepang.jpg
Aliyuna Pratisti

Yoshida Kenko: Essays in Idleness

Hampir sebulan belakangan tiba-tiba saya memiliki ketertarikan dengan segala hal tentang Jepang. Sebetulnya sastra Jepang bukanlah hal baru karena sejumlah

lukisan baroque caravaggio.jpg
Aliyuna Pratisti

Esse in Anima

Dalam memetakan alam bawah sadar manusia, Carl Jung membedakan dua pola dasar: animus dan anima. Animus adalah sifat maskulin dalam

Einstein on the Beach.jpg
Aliyuna Pratisti

Sekilas tentang Musik Minimal

Musik selalu memberikan kejutan – bentuknya beragam: mulai dari alur pengaruh (seperti kumpulan Estampes Claude Debussy yang kompleksitas ritmiknya didapat