Review

The Crypt – Man Ray
Aliyuna Pratisti

Demonio de los Comparaciones

Saya sama sekali bukan penulis yang baik, karena jika mengacu pada aturan tulis-menulis, seseorang dikatakan berhasil apabila ia mampu menaklukan

cover album musik Pere Ubu
Aliyuna Pratisti

Survival of The Un-Fit

Biasanya, jika sebuah grup musik atau seorang musisi memproklamirkan diri sebagai sesuatu – misal: sebagai band paling “nge-punk” sejagat raya,

the jazz age lawn party
Aliyuna Pratisti

The Anarchy of Silence

Terdapat segitiga sakral dalam musik yang membuat musik memiliki makna namun di saat yang sama, kerap memunculkan perdebatan tidak perlu.

Billie Holiday.jpg
Aliyuna Pratisti

Our Somber and Truthful Billie

“I’ve been told that nobody sings the word “love” like I do” – Billie Holiday Tidak ada yang mampu merengkuh

Nico à la croix
Aliyuna Pratisti

Api di Kejauhan

Menjelajahi musik adalah sebuah perjalanan yang liar dan sulit ditebak. Terkadang arahnya tergambar begitu jelas, melalui pemetaan genre atau penelusuran

lukisan vincent van gogh - the starry night
Aliyuna Pratisti

Cypress

Ada banyak hal yang dapat diangkat dari kisah seorang Vincent Van Gogh – tentang latar belakang relijius keluarganya, tentang kehidupannya

Rila Monastery wall painting
Aliyuna Pratisti

Setan-setan Jelata (dan Kepanikan Moral)

Judul diatas merupakan padanan Bahasa Indonesia[1]untuk karya klasik sosiolog Stanley Cohen “Folk Devils and Moral Panics” yang diterbitkan pertama kali

david bowie
Aliyuna Pratisti

Lazarus

Saya menganggap David Bowie terlalu serius, itulah mengapa tulisan ini membutuhkan waktu beberapa hari untuk selesai. Kepergiannya menyisakan nyanyian pilu

david bowie
Firmansyah/Aliyuna

Rest in Space, Major!

David Bowie tidak pernah menganggap dirinya sebagai seorang musisi rock – setidaknya itu yang dikatakannya kepada media dalam berbagai wawancara.