

Epifani Waktu
Terdapat seorang penulis, yang bagi saya, karyanya mampu memporak-porandakan imajinasi layaknya badai dalam secangkir teh. Penulis tersebut adalah Marcel Proust,
Terdapat seorang penulis, yang bagi saya, karyanya mampu memporak-porandakan imajinasi layaknya badai dalam secangkir teh. Penulis tersebut adalah Marcel Proust,
Terasa ada yang ganjil ketika menelusuri scene punk New York di akhir tahun 1970an – disana tentu kita menemukan chaos:
Terdapat dua cara yang sering digunakan para penulis untuk menggambarkan kematian: brutal penuh agoni atau ringan membebaskan. Cara pertama kita
Jean-Louis: Mathematical hope. Potential gain divided by probability. With your hypothesis, though the probability is slight, the possible gain is
Modernitas yang saat ini dianggap telah usang, karatan, dan dituding sebagai akar dari banyak permasalahan – ternyata tidak selamanya payah.
Saya sama sekali bukan penulis yang baik, karena jika mengacu pada aturan tulis-menulis, seseorang dikatakan berhasil apabila ia mampu menaklukan
Biasanya, jika sebuah grup musik atau seorang musisi memproklamirkan diri sebagai sesuatu – misal: sebagai band paling “nge-punk” sejagat raya,
“My life is a brutal anecdote, ujar Susan Sontag dalam sebuah wawancara ketika ia diminta untuk menceritakan karir dan hidupnya.
Terdapat segitiga sakral dalam musik yang membuat musik memiliki makna namun di saat yang sama, kerap memunculkan perdebatan tidak perlu.
“I’ve been told that nobody sings the word “love” like I do” – Billie Holiday Tidak ada yang mampu merengkuh